HELLO BRO & SIST...
Kisah ringan, sederhana, dan biasa aja ini spesial di hatiku...eeeaaaahh...
Tepatnya hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 pukul 9 pagi
lewat dikitLah yah, saya keluar dari kostan dengan niat untuk pergi ke
Perpustakaan Daerah, tapi sebelumnya saya akan membeli makan untuk sarapan
sekaalian memfotocopy soal olimpiade untuk bahan mengajar hari Sabtu.
Entah mengapa saya lewat jalan belakang yang artinya harus
melalui gerbang belakang kampus dan masuk area kampus. Oke. Baru jalan sebentar
saya melihat seorang pria yang ‘tampak’ mirip dengan seseorang yang saya kenal,
seorang teman SMA yang sedang kuliah di Universitas Brawijaya Malang, saya pikir
sih yah hanya mirip. Tapi semakin saya mendekat (karena harus melewati tempat dia duduk), dia tersenyum pada saya (padahal saya memakai masker loh yah).
Kaget sih. Ternyata dia benar-benar temanku itu. MasyaAllah. Udah lama banget
ga ketemu, saya ingat sih terakhir kali ketemu sekitar tahun 2015 awal pas dia
mampir ke rumah. Setelah itu tidak pernah bertemu lagi.
Ngobrol ngobrol ngobrol… ternyata dia sedang menunggu seorang
dosen FISIP yang janji untuk bertemu pukul 08.00, tapi karana ada suatu hal
akhirnya lewat dari jam yang dijanjikan. Itulah mengapa temanku duduk
sendirian, menunggu. Karena temanku itu memang dari FISIP UB juga, dia sedang
masa penelitian skripsi, dan dosen FISIP di kampusku itu akan diwawancarai
sebagai salah satu narasumbernya. Mantaap…
Di sela-sela kami mengobrol, dari arah belakangku, Yang
Terhormat Pak ‘Mantan’ Rektor Kampusku menyapa Kami, sebenarnya beliau akan menuju
ruang rektorat. Kami pun bersalaman. Beliau menanyai kami, apakah kami ini
siswa/mahasisawa/siapa?
Kami jawab bahwa saya baru saja Lulus dari Jurusan pendidikan
Matematika pada bulan Juli lalu. Sedangkan temanku masih mahasiswa.
Mendengar jawabanku, beliau rupanya tertarik untuk bertanya padaku
lebih lanjut
“Berapa lama kuliahnya.”
“Alhamdulillah pas empat tahun pak.”
“Pas yah, bagus. Sekarang kegiatannya apa?”
“Oh sekarang saya mengajar pak, di Smansa.”
“Wah bagus tuh bisa masuk situ. Apa dulu PPLK di sana juga?”
“Benar pak, dulu PPLK di sana, kebtulan ada lowongan mengajar
akhirnya saya dipanggil untuk mengajar di sana. Tapi saya bukan mengajar di
kelas pagi Pak, di kelas sore.”
“Kelas sore? Memang ada yah?”
“Ada pak, khusus Les.”
“Les untuk siswa kelas XII?”
“Untuk semua kelas, yang ingin les saja tapi pak, semua mata
pelajaran yang dibutuhkan.”
“Oh begitu, ada berpa sekarang jumlah guru matematika di
sana.”
“Kalau tidak salah ada 8 atau 9 sih pak.”
“Oh banyak yah rombelnya, yaudah yah.”
“iyah pak”.
Akhirnya beliau pamit meninggalkan kami.
Saya merasa special pada hari itu, semasa kuliah belum pernah
berbincang-bincang dengan pak rektor. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut
adalah hal biasa, ngobrol doing. Tapi bagiku itu lumayan luar biasa. Hehe.
Maklumlah aku hanya mhasiswa biasa yang tak dikenal banyak orang penting. Hehehe
Alhadulillah wasyukurillah…
EH btw, ada yang ingin tahu kelanjutan ceritaku dengan
temanku itu? Next season yah.. see you :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar