Aku,
anak bungsu...
Ketika usiaku sekitar 2 tahun, ibuku mengandung. Tapi entah di usia kandungan berapa bulan, ibuku keguguran. Jadi aku gapunya adik. Sampai kapanpun.
Tapi, sekarang aku punya adik.
Banyak dan sudah besar.
Aku terharu karena memiliki mereka, adik yang manis, mandiri, penyayang, pengertian, dan pandai menghibur.
Aku temukan adik-adikku ini di suatu tempat yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, tempat yang nyaman seperti rumah keduaku.
Di banyak kesempatan, adik-adikku ini selalu bisa membuatku tersenyum tertawa dikala aku sedih, meskipun mereka tak tahu aku sedang sedih kala itu.
Aku selalu datang kepada mereka, aku akan cerita panjang lebar di kala aku bahagia. Aku pun datang kepada mereka di kala sedih tanpa menceritakan kesedihanku, karena ku tahu mereka pasti akan membuatku ceria tertawa kembali tanpa diminta.
Ya Allah, selalu bahagiakan mereka sepanjang waktu. Jadikan mereka pemuda yang sukses di setiap langkah baiknya. Aamiin... :)
Kemarin...11-11-2019 tanggal cantik.
Akan selalu ku ingat moment kemarin malam, aku datangi adik-adikku saat aku merasa kecewa karena sebuah pekerjaan. Tapi aku tak menceritakan hal itu.
Saat aku datang, adik-adikku sedang bercengkrama ria sambil memasak makan malam. Salah satu adikku bertanya, "Teteh mau ikutan makan kan?"
Kujawab 'tidak' karena sedang tidak mood untuk makan dan ga terlalu lapar. Mereka sepertinya kecewa. Hingga selesai masak mereka terus membujukku untuk makan bersama dengan caranya, "Teh Al harus makan, kalau ga ikut makan aku ga jadi ngerjain 'tugas' loh!"
Salah satu adikku ini memang sedang banyak tugas, tugas kawakan sejak setahun lalu yang tak kunjung selesai. Aku pun sudah kehabisan kesabaran untuk membujuknya segera mengerjakan tugas tersebut.
Akhirnya aku ikut makan bersama dengan harapan adikku ini semangat untuk segera mencicil tugasnya.
~
Sambil makan biasa kita ngobrol-ngobrol ringan. Adikku-adikku ini profesional, chef kreatif. Sambil makan malam, mereka sambil membuat 'teh thai'.
Sajian pertama teh itu dia buatkan untukku, tak boleh ada yang mencicipi sebelum aku berikan testimoni hirupan pertama teh itu.
Ya Allah betapa bahagianya aku 'memiliki' mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar