Sejak dua bulan yang lalu, kegiatan rutinku di hari Rabu pukul 14.00 adalah mengajar, les private matematika, siswa kelas 6 SD.
Hari ini (Rabu, 13 November 2019) pun begitu...
Muridku ini merupakan anak kedua dari seorang dosen (perempuan) di Universitas tempatku kuliah. Dia memiliki adik laki-laki berusia 6 tahun, masih kelas 1 SD.
Seperti yang aku ketahui, jam kerja dosen sebagai PNS ternyata tidak full dari pukul 07.00-16.00 seperti para guru atau PNS di instansi lainnya. Tapi entah yah aku pun tak begitu paham.
Kebetulan, hari ini si ibu sedang ada di rumah. Namun sekitar pukul 14.15 ada yang menelpon beliau, sepertinya dari rekan kerjanya di kampus.
(Note: aku ga niat 'nguping' ko, tapi emang kedengeran telponannya).
Refleks, si Ade (adiknya muridku) berteriak, "Mamah jangan kerja soree!" Dengan lantang...
Si ibu tidak langsung merespon teriakan si Ade. Sepertinya sih berpikir dulu dan tampak diskusi dengan si bapak (suaminya). Entah aku tak tahu apa yang dibicarakan.
Keputusannya, "Yaudah Mamah ngga ke kampus dulu sekarang."
Tentu si Ade bahagia dong. Tampak keceriaan di wajahnya.
Apa yang dilakukan si Ade selanjutnya? Dia hanya bermain sendirian, tak menghiraukan mamahnya.
Nah, dari kejadian ini aku petik hikmahnya bahwa kerinduan seorang anak terhadap orangtuanya yang bekerja seharian itu sebenarnya sederhana, tidak minta apa-apa, cukup kehadiran di dekatnya.
Sekian.
Maaf kalau ngga puitis. Hehe :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar