Aku tinggal di sebuah kampung bernama PP (inisial aja). Di sini aku berteduh di sebuah ruangan berukuran 3x3 (kurang lebih sih). Ngekost...
Kebetulan kamar kost'anku bersebelahan dengan rumah ibu kost. Bahkan ada pintu penghubung dengan dapur rumah beliau.
Di sini ada 5 kamar yang disewakan.
Tetanggaku, penyewa juga, adalah satu keluarga kecil yang terdiri dari empat kepala. Ayah-ibu & dua anak laki-laki kecil, kisaran usia 4 tahun dan satu lagi masih bayi, mungkin baru berusia 6 bulan. Entahlah, aku emang ga terlalu dekat dengan tetanggaku itu. Sebatas menyapa, just say hi...
Anak laki-laki kecil usia 4 tahun itu berwajah manis dan ganteng, jika sudah besar kemungkinan banyak yang naksir. Wkwkw
Aku panggil dia 'Dho'...
Mungkin teman-teman di sini dapat menebak namanya. Ya kan?
'Dho' ini anak yang mandiri, tidak cengeng, dan pandai bergaul. Terlihat dari kesehariannya yang selalu bermain ke sana-ke mari tanpa didampingi orangtuanya. Karena Ayahnya bejualan dan ibunya menjadi asisten rumah tangga di sebuah perumahan yang tidak jauh dari kampung PP.
Setiap pagi aku lihat 'Dho' main-main di halaman rumah entah mengorek-orek tanah atau apa. Sendiri. Pernah suatu pagi dia diajak ngobrol dengan ibu kost, kemudian 'Dho' bilang "Aku laper bu", akhirnya ibu kost memberinya makan.
Melihatnya, aku jadi teringat masa kecilku yang manja. Jadi sedih. Dan sebal sendiri. Kenapa aku manjaaaa... Heummm
Melihat 'Dho' yang tampak mandiri sepertinya tidak pernah mengeluh atau merajuk kepada orangtuanya. Hebat.
Dari anak kecil ini aku dapat mengambil beberapa 'pelajaran hidup'.
Terima kasih 'Dho'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar