Sabtu, 02 Mei 2020

Paku Bumi

Ada yang tidak tahu paku?
Hah? Ada?
Keterlaluan sekali.
Aku pikir, bahkan seorang anak mami pun akan tahu bentukan dan kegunaan sebuah paku.

Kalau ada yg belum tahu, sini aku kasih tahu!

Ngga mau tahu juga?
SOMBONG KALI KAU

Hahahhaha

Gimana prolog di atas? Terlalu biasa yah.

Di sesi ini ya kalo kalian cerdas pasti tahulah apa yang akan kubahas. Iya tentang sebuah atau beberapa buah paku. Namun paku yang ini adalah paku luar biasa yang tidak banyak orang pernah lihat, aku sangat yakin itu!

Aku merasa beruntung (meski pernah menyesali) tinggal di sebuah kawasan yang ternyata sudah disetujui pemerintah pusat sebagai kawasan industri. Meski seharusnya di sekitaran kawasan industri tidak diperkenankan ada rumah penduduk karena dikhawatirkan terimbas efek limbah pabrik, tapi mau gimana lagi? La wong penduduknya udah ada duluan sejak zaman baheula sebelum gedung-gedung pabrik itu resmi dibangun. Mau ngusir? Susah!

Yaudalah nikmati aja.

Btw aku kasih tau gambarannya dulu, industri yang aku maksud adalah industri raksasa, jangan dibayangkan industri rumah tangga yang kecil-kecilan.

Idealnya lokasi industri itu minimalnya berjarak 10 km dari lokasi penduduk, hal ini untuk meminimalisir dampak negatif yang diterima penduduk dari udara tercemar limbah industri.

Lah rumahku? Atau rumah temanku? Tidak sampai 1 km pun jarak rumah kami dengan gedung pabrik raksasa itu. Jalan kaki kurang dari 10 menit pun sampai. Serius.

Pas aku SMA, mukin pas SMA kelas XII yah, berkunjung ke rumah temen yang rumahnya dekeeeeeeeetttt banget sama pabrik, hanya selang satu rumah + satu comberan biar bisa nyentuh pabrik. Nah kebetulan pas aku ke sana lagi ada pengehentian sementara pembangunan gedung pabrik tepung (kalo aku kasih tau nama produknya pasti para pembaca sekalian manggut2).

Temanku itu mengajak kami (aku dan temanku yang lainnya) ke lokasi pembanguna lewat belakng rumahnya banget, saat itu aku melongo di pinggir tanah lapang yang saaaaaaaaangat Luas berdiri beberapa paku bumi yang luar biasa besar, tinggi kokoh, tapi kalau aku toel takutnya jatuh ngerobohin haha. Masih ada beberapa paku bumi yang lagi rebahan... Wkwkw

Jadi istilah "Paku Bumi" itu cocok banget untuk menamai sebuh batangan beton berdiameter puluhan centimeter dengan panjang puluhan meter. Itulah salah satu kreasi tangan-tangan kreatif. Subhaanallah... Padahal itu baru pakunya aja aku udah berdecak kagum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar