Selasa, 26 Mei 2020

Diajak NIKAH Sama Anak Murid?!

Pasti kalian sudah tidak heran lagi kalau ada berita begini: Seorang Guru (pria) Menikahi Anak Muridnya atau Seorang Dosen Cinlok dengan Mahasiswinya 

Beneran, tetanggaku (pria) seorang guru MA (setara SMA). Kala itu dia masih bujangan, usia kisaran 24 tahun'an. Tentu dia mengajar siswa pria dan wanita. Rupanya di salah satu kelas ada siswi cantik nan sholehah yang menarik perhatiannya. Pak guru jatuh cinta dan menikahinya setelah siswi tersebut lulus MA.

Begitu pun kisah Pak Dosen yang cinlok dengan mahasiswinya, beneran terjadi pada saudaraku sendiri. Uhuuuy haha

Namanya juga jodoh.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Tapiiiii kisah yang satu ini pasti kalian (ada) yang belum pernah dengar bahkan ga percaya, kisah  "Seorang Guru (wanita) Diajak Menikah Oleh Siswanya"

Kisah nyata tentang Anak Muridku Mengajakku Menikah~

Jadi ceritanya begini, aku memang sudah belajar "mengajar" sejak aku SMA. Aku dapet duit dari kerja kerasku mengajar itu untuk ongkos ke sekolah. Sederhana memang, aku mengajari sepupuku yang masih kelas 1 SMP waktu itu, aku beneran dikasih upah setiap pertemuannya. Ternyata skill mengajar ini terbawa hingga aku kuliah (bahkan sampe sekarang) yang memang cocok dengan studiku di dunia pendidikan.

Pas aku semester 1, aku punya anak murid laki-laki kelas 2 SMA (kelas XI), ya hanya selisih 2/3 tahun saja usiaku dengan muridku itu. Aku mengajarinya bahasa inggris, ya sesuai permintaannya. Aku mengajarinya selama 1 tahun, jadi pas dia kelas XII off karena aku pun ingin fokus dengan kuliahku.

Singkat cerita dia lulus SMA, dia menghubungiku lagi dan cerita bahwa dia berniat untuk langsung kerja, menunda kuliah. Sengaja bekerja untuk mencari biaya untuk modal kuliah di tahun berikutnya, ingin mandiri katanya. Ya baguslah.

Aku kira dia hanya ingin cerita sampai situ saja, ternyata dia bercerita banyak hal, aku tetap bersikap baik dan berusaha untuk menanggapinya karena untuk tetap menjaga tali silaturrahim. Ternyata dia keasyikan chatting denganku. Hampir setiap hari ada saja yang dia tanyakan, dia konsultasikan ini itu... Aku masih bersikap baik layaknya seorang kakak kepada adiknya (meskipun aku gurunya, aku tidak dipanggil ibu, dia memanggilku 'kak') hingga suatu hari aku bertemu dengan temannya yang juga akrab denganku, temannya bercerita satu hal serius bahwa anak muridku itu SUKA sama aku makanya sering ngechat. Awalnya aku ga percaya dan tetap bersikap seperti biasanya.

Esok-esoknya aku masih kepikiran dan penasaran "Masa anak murid suka sama gurunya yang lebih tua ini? Apa iya?"
Daripada penasaran, akhirnya aku tanyakan langsung "Apa benar kamu suka sama kakak?"

Ternyata jawabannya "Iya benar, suka sama kakak sejak awal mula belajar bersama. Kakak begitu perhatian melebihi perhatiannya kakakku sendiri. Begitu peduli dengan pendidikanku padahal aku bukan siapa-siapa. Sabar dan selalu menjadi teman curhat dan diskusi yang baik."
Aku ketawa baca chatting dia yang seperi itu, lebay sekali. Aku pikir ya wajar saja seorang guru perhatian dengan pendidikan anak muridnya. Ternyata dia salah tangkap dan menganggapnya itu hal yang luar biasa. Hadeeh....

Taunya dia mengatakan hal tersebut dengan serius bahkan bilang "Saya juga bekerja untuk mengumpulkan modal untuk menikah, saya akan melamar kakak nanti."
"WHAT?"

Seserius itu? Akhirnya aku kasih dia sedikit edukasi, bla bla bla... Aku juga bilang kalau yang dia katakan itu bukan hal remeh-temeh, itu hal serius yang tidak boleh sembarang diucapkan apalagi sama gurunya. Aneh. Tidak biasa. Haduh parah.

Sejak kejadian itu aku tak pernah lagi membalas chatting apalagi mengangkat teleponnya. Bahkan sempat memblokir nomor HPnya.
Aku merasa risih juga. Maaf yah... Haha

Bagaimana keadaan dia sekarang? Tahun 2020 ini?

Dia masih cinta sama aku cuy. Bagaimana aku bisa tahu? Jadi pas aku buka blokir nomor HP nya, dia dapat menghubungiku lagi, seolah-olah tak pernah terjasi apa-apa dan tetap dengan pendiriannya dulu, ingin menikahiku.

Derita guru muda. Jadi risih juga kalau mengajar anak-anak SMA, takut ditaksir. Harus  kuat mental dan jangan sampai baper. Beneran loh, aku juga masih punya kisah seru dengan siswaku yang lainnya. Silahkan baca judul berikutnya yah gaes. Ga kalah seru loh:

https://alvychipmunx.blogspot.com/2020/05/anak-murid-baper-aku-kira-bercanda.html?m=1

https://alvychipmunx.blogspot.com/2020/05/saya-kumpulkan-tugasnya-ke-kostan-ibu.html?m=1
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Pelajaran apa yang bisa kalian ambil dari kisahku ini? Tulis di kolom komentar yah... ^_-


4 komentar:

  1. Terimakasih atas komentarnya Fz :)

    BalasHapus
  2. Ada ada sajaaa😂 untuk anak SD ga ada yang sampe ngajak nikah😂

    BalasHapus
  3. Iyah :D
    Pernah aku ngeprivate anak SD kelas 1, belajarnya kan di kamar dan ga dilihatin orangtuanya, eh selama 30 menit (kira2 yah) itu kita bukan belajar tapi maen rumah-rumahan... Aku turutin aja daripada nangis. Ekwkw

    BalasHapus