Senin, 30 Desember 2024

Jika

 Biasanya setelah kata "jika" akan muncul kata "maka" pada frasa berikutnya. 

Yups itulah silogisme

Kali ini aku lagi kepikiran tentang masa depan anak perempuan ku. Tiba-tiba terlintas. Tentang apa? Tentang kehidupannya saat ia dewasa nanti. Aku tidak berniat mengatur hidup nya, karena aku bukan Yang Maha Mengatur kehidupan manusia. Hanya terpikirkan saja, jadilah aku berencana. Ya hanya berencana, masalah jadi nyata atau tidak itu bukan kehendakku. 

Aku berpikir, ketika anakku remaja>dewasa nanti, aku ingin dia menikah dengan lelaki yang "Mencintainya", bukan hanya yang dia cintai. Beda ya. Karena kadang yang kita cintai belum tentu mencintai juga. Begitupun sebaliknya. 

Maksudnya, jika anakku menikah dengan lelaki yang dia cintai, aku khawatir dia akan berusaha keras untuk melakukan apa pun demi dia. Gaboleh begitu menurutku. Aku ga terima jika anakku nanti dituntut & dipaksa melakukan apa pun oleh si lelaki itu. 

Tapii, jika anakku menikah dengan lelaki yang mencintainya, dia akan diratukan oleh si lelaki itu. Akan diperjuangkan, akan diutamakan, akan dibela bagaimana pun kondisi nya. Aku ingin anakku bahagia. 

Kenapa aku seperti tak memikirkan perasaan anakku? Justru, aku sangat memikirkan nya. Wanita itu akan jatuh hati dengan lelaki yang terbukti berkorban untuk hidupnya. Ya ga sih gaes? 

Hehehehe

Percayalah. 

Bismillah ya anakku sayang, bunda selalu mendo'a kan untuk kebahagiaan masa depanmu. Dunia & akhirat. 

InsyaAllah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar