Beberapa waktu terakhir ini aku agak kecewa...
.
.
.
Kecewa dengan sistem dan oknum-oknum yang menyalahgunakan sistem tersebut.
Sistem apa sih?
Ya aku kecewa dengan sistem proses penerimaan peserta didik baru ke Jenjang sekolah menengah.
Jalur zonasi
Jalur prestasi
Jalur affirmasi
.
.
Aku mau menuliskan apa yang aku pikirkan saja ya. Eniwey kalian tidak setuju dengan jalan pikiranku ya terserah. Ga masalah buatku selagi kalian tidak membatasiku untuk menulis di ruang publik ini.
Oke?
Jalur zonasi, mempermudah siapa pun yang bertempat tinggal di jarak terdekat dengan sekolah. Baik anak yang berprestasi atau pun tidak. Baik yang memiliki kecerdasan intelektual yang mencukupi bahkan yang tidak. Baik anak orang kaya atau pun dengan ekonomi menengah ke bawah. Semua bisa!
Tapi yaitu, pasti ada zonknya. Ga ketahuan kan kalo si anak ga bisa baca? Ga bisa hitungan dasar? Ga nyambung pola pikirnya? Ada loh. Huh!
Bukannya menolak mendidik anak seperti itu ya, tapi udah 'bukan wayahnya' aja. Catat baik-baik yang aku bahas adalah di jenjang SEKOLAH MENENGAH yaa... Bukan sekolah dasar. Jadi sudah bukan wayahnya belajar membaca, hitungan dasar, atau pun mengajarkan anak "luar biasa". Ada tempatnya khusus.
Heumm... Aku tau kalian ga akan paham kalau kalian tidak terjun langsung menghadapi kejadian ini. Serius!
...
Jalur prestasi
Baru mau bahas tapi rasanya udah bad mood... Prestasi? Sebagian besar memang prestasi anak2 hebat, tapi sebagian kecil (oknum perusak sistem) ada prestasi Bapak-nya, Ibu-nya, Om-nya dan kerabat lainnya- wtf!
Baru saja ku temukan peserta didik yang masuk sekolah lewat "Jalur Prestasi Om-nya" ... Hufft
Tidak ada komentar:
Posting Komentar