Masih tentang Program Hibah Bina Desa (PHBD).
Tapi Kali ini adalah karya yang Aku dan Temanku tampilkan/presentasikan pada saat mengikuti Untirta Smart Camp 2 (USC2) kemarin, 12 November 2016 di Saung Galih, Banten Lama.
Tolong bagi pembaca tidak men-Copy Paste- tulisan di bawah ini, karena tidak bersifat gratis. ini hasil pemikiran dan peneliotian, butuh kerja keras dalam penyusunannya.
Hargai orang lain jika Anda ingin dihargai.
OK???
PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA
Pemanfaatan
dan Pengelolahan Limbah Kulit Batang Pisang (Musa Paradisiaca) Sebagai Kerajinan Alat-Alat Rumah Tangga dalam
Upaya
Pemberdayaan Ibu-Ibu di Desa Sigedong Kecamatan
Mancak Kabupaten Serang
Oleh :
AJI PANCER AGUNG RINO
ALFI JAHROINA
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
KOTA SERANG
2016
A.
JUDUL
Pemanfaatan dan
Pengelolahan Limbah Kulit Batang Pisang (Musa
Paradisiaca) Sebagai Kerajinan Alat-Alat Rumah Tangga dalam Upaya
Pemberdayaan Ibu-Ibu di Desa Sigedong Kecamatan Mancak Kabupaten Serang.
B.
LATAR BELAKANG
MASALAH
Kabupaten Serang
merupakan salah satu wilayah di Provinsi Banten. Kabupaten Serang dianugerahi
wilayah yang cukup luas, hal ini tentunya memilik dampak positif maupun
negatif. Hal yang positif diantaranya berkembangnya iklim industri yang cukup
maju yaitu di daerah Serang Barat dan Serang Timur, kemudian dari segi sumber
daya alam (SDA) pun, Kabupaten Serang
mempunyai kekayaan alam yang melimpah. Namun di balik itu semua, Kabupaten Serang
pun ternyata memiliki segudang permasalahan diantaranya adanya pengangguran,
tingginya angka kemiskinan, serta kurang perhatiaan masyarakat terhadap
lingkungan yang sebenarnya bisa menjadi nilai ekonomis.
Desa Sigedong
merupakan salah satu wilayah yang terletak di titik perbatasan antara Kabupaten
Serang dan Kota Cilegon. Wilayah ini terletak ± 8 Kilometer dari pusat Kota
Cilegon, namun mempunyai jarak yang cukup jauh menuju pusat Kabupaten Serang,
yaitu sekitar ± 35 Kilometer. Sehingga Desa Sigedong ini secara geografis dan
budaya lebih erat kaitannya dengan Kota Cilegon.
Mata pencarian
masyarakat Desa Sigedong sebagian besar adalah berprofesi sebagai buruh tani
karena memanfaatkan wilayah yang memilki potensi agraris yang baik. Namun, ada
satu hal potensi yang tidak terdeteksi oleh masyarakat, yaitu limbah kulit
batang pisang (Musa Paradisiaca).
Karena banyak limbah limbah kulit batang pisang (Musa Paradisiaca) yang berserakan di sekitar kebun warga. Padahal
gedebog pisang dapat menjadi peluang bisnis dan sedikit banyak mampu mengangkat
ekonomi masyarakat.
Limbah Kulit
Batang Pisang (Musa Paradisiaca)
merupakan limbah dari pohon pisang yang sudah mati. Ukurannya dapat mencapai
diameter 10 cm dengan panjang 1,5 m. Limbah Kulit Batang Pisang (Musa Paradisiaca) mampu diolah menjadi
kerajinan yang dapat memiliki nilai jual yang tinggi, dengan dikembangkan
menjadi tempat sampah, tas, keranjang, teplak meja, tikar dan sejenis lainnya.
Dengan adanya pemanfaatan limbah kulit batang pisang (Musa Paradisiaca) ini, hal ini dapat menjadi alat untuk
memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang berada di Desa Sigedong untuk
meningkatkan perekonomian.
C.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian latar belakang masalah diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana
cara memberdayakan ibu-ibu Desa Sigedong dalam pengelolahan limbah kulit
batang pisang (musa paradisiaca)?
2.
Bagaimana
cara pengelolahan limbah kulit batang
pisang (musa paradisiaca)
menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual bagi ibu-ibu di Desa Sigedong?
3.
Bagaimana
langkah untuk memasarkan hasil kerajinan pengelolahan limbah
kulit batang
pisang (musa paradisiaca)
pada konsumen sebagai kerajinan yang
memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan?
D.
TUJUAN
1.
Memberi
pemberdayaan ibu-ibu Desa Sigedong
sebagai produsen dalam kerajain rumah dari pengelolahan limbah kulit
batang pisang (musa paradisiaca).
2.
Memberdayakan
potensi pengelolahan limbah kulit batang
pisang (musa paradisiaca)
sebagai
kerajinan rumah sehingga ibu-ibu Desa Sigedong dapat meningkatkan perekonomian.
3.
Dapat memiliki keterampilan dan memasarkan hasil
kerajinan dari
pengelolahan
limbah kulit
batang pisang (musa paradisiaca).
E.
INDIKATOR
KEBERHASILAN PROGRAM
1.
Adanya
perubahan pola pikir ibu-ibu Desa Sigedong terhadap pengelolahan limbah kulit
batang pisang (musa paradisiaca).
2.
Meningkatnya
perekonomian ibu-ibu Desa Sigedong karena penjualan hasil usaha kreatifnya.
3.
Meningkatnya
popularitas dan eksistensi Desa Sigedong dengan hasil usaha kreatifnya.
4.
Terjalinnya kemitraan ibu-ibu
Desa Sigendong dalam mengolah limbah
kulit batang
pisang (musa paradisiaca)
dengan pemerintah desa.
5.
Mempunyai keterampilan yang baik dalam mengolah limbah kulit batang
pisang(musaparadisiaca).
F.
LUARAN YANG
DIHARAPKAN
1.
Membuat panduan aplikasi cara mengelola limbah
kulit batang
pisang (musa paradisiaca) menjadi kerajinan.
2.
Memotivasi ibu-ibu desa
lain untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desanya.
3.
Terpublikasinya
usaha kreatif ibu-ibu Desa Sigedong dalam memanfaatkan limbah
kulit batang
pisang (musa paradisiaca) melalui
Jurnal Nasional terakreditasi.
4.
Pemasangan
poster usaha kreatif ibu-ibu Desa Sigedong dalam memanfaatkan limbah kulit
batang pisang (musa paradisiaca).
G.
KEGUNAAN PROGRAM
1.
Memberikan
kegiatan positif bagi ibu-ibu Desa Sigedong dengan memanfaatkan limbah kulit batang pisang (musa paradisiaca) sebagai usaha
kreatif.
2.
Memberikan
pengetahuan ibu-ibu Desa Sigedong agar bisa memanfaatkan limbah kulit batang pisang (musa paradisiaca) sebagai bahan
pembuatan tempat sampah, tas, keranjang dan sejenis lainnya.
3.
Memberi
pengetahuan lift skill ibu-ibu Desa
Sigedong tentang cara pemasaran yang baik.
H.
GAMBARAN UMUM
MASYARAKAT SASARAN

Sumber : Google Maps


Sumber
: Dokumen Pribadi
Banyaknya limbah kulit
batang pisang (musa paradisiaca)
yang dibiarkan begitu saja oleh masyarakat
seharusnya dapat diolah menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Dan
dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Sigedong cukup
mendukung, dengan dilihat dari cukup banyaknya masyarakat Desa Sigedong. Dimana
bapak-bapak di Desa Sigedong berprofesi sebagai petani dan ibu-ibu Desa
Sigedong hanya sebagai ibu rumah tangga. Hal ini akan memudah pengusul untuk
mengembangkan life skill pada
masyarakat Desa Sigedong khususnya ibu-ibu.
I.
METODE PELAKSANAAN
Dalam
pengelolaan “Pemanfaatan dan Pengelolaan Limbah Kulit Batang Pisang (Musa Paradisiaca) Sebagai Kerajinan
Alat-Alat Rumah Tangga dalam Upaya Pemberdayaan Ibu-Ibu di Desa Sigedong
Kecamatan Mancak Kabupaten Serang” langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
![]() |
|||
![]() |
|||

![]() |
|||
![]() |
|||


![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
1.
Sosialisasi
kegiatan limbah kulit batang pisang (Musa
Paradisiaca)
Sosialisasi ini berfungsi untuk tahap
pertama yaitu pengenalan materi terhadap ibu-ibu Desa Sigedong sekaligus
melihat reaksi dari penduduk setempat. Ini adalah langkah awal untuk melakukan
program ini.
2.
Manajemen
organisasi masyarakat
Tahap ini dapat juga disebut sebagai
perizinan kepada petinggi desa untuk melakukan program yang akan dijalankan.
3.
Pembekalan
kompetensi
Setelah semua perizinan selesai, maka
tim pengusul melakukan pembekalan materi untuk melakukan program pengolahan
limbah kulit batang pisang (Musa
Paradisiaca) terhadap ibu-ibu desa Sigedong.
4.
Persiapan
sarana dan fasilitas
Langkah selanjutnya, yaitu mempersiapkan
sarana dan fasilitas untuk menunjang program limbah kulit batang pisang (Musa Paradisiaca).
5.
Sistem
pengelolaan limbah kulit batang pisang (Musa
Paradisiaca)
Setelah sarana dan fasilitas terpenuhi,
maka langsung membahastentang sistem
pengelolaan limbah kulit batang pisang (Musa
Paradisiaca).
6.
Membentuk
desain
Sebelum mencari bahan untuk membuat
kerajinan, desain kerajinan harus dibuat terlebih dahulu, hal ini berfungsi
untuk mengefektikan waktu.
7.
Pemilihan
& pengeringan limbah kulit batang pisang (Musa Paradisiaca)
Pada tahap ini, penentuan limbah kulit
batang pisang (Musa Paradisiaca) yang masih bagus sangat
diperlukan untuk kualitas kerajinan. Pengeringan dilakukan seperlunya, karena
kulit batang pisang yang bagus tidak memerlukan waktu yang lama untuk di
keringkan.
8.
Pembuatan
limbah kulit batang pisang (Musa
Paradisiaca) sesuai desain.
Pada tahap ini, limbah kulit batang
pisang (Musa Paradisiaca) dibentuk
sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
9.
Publikasi
& Pemasaran,
Setelah kerajinan selesai dibuat, maka
tahap selanjutnya adalah publikasi. Tahap ini berfungsi untuk mengenalkan kerajinan
tangan limbah kulit batang pisang (Musa
Paradisiaca) Desa Sigedong kepada masyrarakat sekitar. Tahap selanjutnya
ialah pemasaran, Disini tim pengusul membantu untuk memasarkan kerajinan limbah
kulit batang pisang (Musa Paradisiaca).
10.
Evaluasi
Tahap ini adalah tahap terakhir dari
program pemanfaatan limbah kulit batang pisang, diadakan evaluasi oleh tim
pengusul yang berfungsi untuk mengevaluasi semua kegiatan yang telah
dilaksanakan.
J.
JANGKA WAKTU
PENELITIAN
Jangka waktu yang di butuhkan oleh tim peneliti
selama 4 bulan.
Jenis Kegitan
|
Bulan ke
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Sosialisasi 1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sosialisasi 2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
MOM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembekalan
kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Persiapan sarpras
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sistem PLKBP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Membentuk desain
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemilihan & pengeringan
LKBP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembuatan LKBP sesuai desain
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemasaran & publikasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
K.
KEMITRAAN
Dalam pelaksanaan Program Hiba Bina Desa (PHBD),
tentunya tim tidak dapat menjalankan dengan sendiri. Dan tim peneliti
membutuhkan bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak yang ingin membantu demi
tercapaiya kelancaran dalam kegiatan ini. Adapun pihak-pihak yang terkait dalam
Program Hiba Bina Desa (PHBD) antara lain :
1.
Mahasiswa
2.
Ibu-ibu
Desa Sigedong
3.
Pemerintah
Desa Sigedong
L.
USULAN BIAYA
Dalam
melaksanakan suatu kegiatan tidak lepas dari biaya atau anggaran yang
dibutuhkan agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Sehubungan dengan
kegiatan diatas, kami mengusulkan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk
terlaksanannya program ini sebesar Rp. 45.000.000 yang dana tersebut bersumber
dari Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.
No
|
Rencana anggaran
biaya
|
Biaya
|
1
|
Biaya bahan
habis pakai
|
Rp.
9.220.000
|
2
|
Biaya peralatan penunjang
|
Rp.
14.250.000
|
3
|
Biaya tranportasi
|
Rp.
8.280.000
|
4
|
Biaya publikasi
|
Rp.
13.250.000
|
Total
kesuluruhan
|
Rp. 45.000.000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar