Senin, 30 Desember 2024

Jika

 Biasanya setelah kata "jika" akan muncul kata "maka" pada frasa berikutnya. 

Yups itulah silogisme

Kali ini aku lagi kepikiran tentang masa depan anak perempuan ku. Tiba-tiba terlintas. Tentang apa? Tentang kehidupannya saat ia dewasa nanti. Aku tidak berniat mengatur hidup nya, karena aku bukan Yang Maha Mengatur kehidupan manusia. Hanya terpikirkan saja, jadilah aku berencana. Ya hanya berencana, masalah jadi nyata atau tidak itu bukan kehendakku. 

Aku berpikir, ketika anakku remaja>dewasa nanti, aku ingin dia menikah dengan lelaki yang "Mencintainya", bukan hanya yang dia cintai. Beda ya. Karena kadang yang kita cintai belum tentu mencintai juga. Begitupun sebaliknya. 

Maksudnya, jika anakku menikah dengan lelaki yang dia cintai, aku khawatir dia akan berusaha keras untuk melakukan apa pun demi dia. Gaboleh begitu menurutku. Aku ga terima jika anakku nanti dituntut & dipaksa melakukan apa pun oleh si lelaki itu. 

Tapii, jika anakku menikah dengan lelaki yang mencintainya, dia akan diratukan oleh si lelaki itu. Akan diperjuangkan, akan diutamakan, akan dibela bagaimana pun kondisi nya. Aku ingin anakku bahagia. 

Kenapa aku seperti tak memikirkan perasaan anakku? Justru, aku sangat memikirkan nya. Wanita itu akan jatuh hati dengan lelaki yang terbukti berkorban untuk hidupnya. Ya ga sih gaes? 

Hehehehe

Percayalah. 

Bismillah ya anakku sayang, bunda selalu mendo'a kan untuk kebahagiaan masa depanmu. Dunia & akhirat. 

InsyaAllah. 

Minggu, 29 Desember 2024

Awet

 Di penghujung tahun ini... 


Hujan dari pagi awet banget... Alhamdulillah adem. Alhamdulillah berkah. Alhamdulillah tenang. Semoga ini awal yang baik untuk menyambut tahun yang baru... Menyambut kenyataan yg pasti penuh tantangan... Ciyeilaah ehey

Omong-omong kenyataan, aku klo nulis di sini sebagian besar emang based on my experience, tapi kadang juga hanya hasil pemikiran saja yang aku terjemahkan dari pengalaman orang lain. Ya mungkin terjemahanku ga 100% sesuai. Ya intinya mah aku nulis sesuai yang aku pikirin aja. Kalo aku ada salah ya wajar kan? 

Tapi aku mau kasih tau juga, kalo yang aku tulis itu ga perlu kalian pikirin lebih lanjut ampe kepo dengan kehidupan pribadi aku ya. Ga perlu ampe segitunya. 

Lagi seneng aja gtu nulis-nulis ga ada arah. 

Biarinlah ya, ini ruang publik yang aku kelola. Ketika kalian bisa ampe baca ini artinya kalian berada di "lingkungan kekuasaanku" Wkwkw... 

Santayyyy... 

Udah ah capek ngetik 😁

Jumat, 27 Desember 2024

Prestasi

 Beberapa waktu terakhir ini aku agak kecewa... 


Kecewa dengan sistem dan oknum-oknum yang menyalahgunakan sistem tersebut. 

Sistem apa sih? 

Ya aku kecewa dengan sistem proses penerimaan peserta didik baru ke Jenjang sekolah menengah. 

Jalur zonasi

Jalur prestasi

Jalur affirmasi

Aku mau menuliskan apa yang aku pikirkan saja ya. Eniwey kalian tidak setuju dengan jalan pikiranku ya terserah. Ga masalah buatku selagi kalian tidak membatasiku untuk menulis di ruang publik ini. 

Oke? 

Jalur zonasi, mempermudah siapa pun yang bertempat tinggal di jarak terdekat dengan sekolah. Baik anak yang berprestasi atau pun tidak. Baik yang memiliki kecerdasan intelektual yang mencukupi bahkan yang tidak. Baik anak orang kaya atau pun dengan ekonomi menengah ke bawah. Semua bisa! 

Tapi yaitu, pasti ada zonknya. Ga ketahuan kan kalo si anak ga bisa baca? Ga bisa hitungan dasar? Ga nyambung pola pikirnya? Ada loh. Huh! 

Bukannya menolak mendidik anak seperti itu ya, tapi udah 'bukan wayahnya' aja. Catat baik-baik yang aku bahas adalah di jenjang SEKOLAH MENENGAH yaa... Bukan sekolah dasar. Jadi sudah bukan wayahnya belajar membaca, hitungan dasar, atau pun mengajarkan anak "luar biasa". Ada tempatnya khusus. 

Heumm... Aku tau kalian ga akan paham kalau kalian tidak terjun langsung menghadapi kejadian ini. Serius! 

... 

Jalur prestasi

Baru mau bahas tapi rasanya udah bad mood... Prestasi? Sebagian besar memang prestasi anak2 hebat, tapi sebagian kecil (oknum perusak sistem) ada prestasi Bapak-nya, Ibu-nya, Om-nya dan kerabat lainnya- wtf! 

Baru saja ku temukan peserta didik yang masuk sekolah lewat "Jalur Prestasi Om-nya" ... Hufft


Jujur

 Jujur

Pengen banget mengungkapkan semua hal yg terpikirkan, 

Semua hal yang terbersit, 

Semua hal yang mengganjal, 

Semua hal yang mengganggu, 

Semuanya. 


Jujur

Ingin ku katakan ... 

Aku benci dengan sebagian kisah hidup yang terjadi di tahun ini, benci banget, berharap ini semua hanya mimpi, tidak nyata.

Benci dengan semua harapan yang membebaniku, harapan yang kalian ciptakan terhadap diriku, harapan yang tidak sejalan dengan kehendak Yang Maha Kuasa.

Benci dengan cita-citaku sendiri, yang tak tertulis di Lauhulmahfudz, hanya membuatku kecewa sendiri, salah sendiri. Haha

Terkadang aku ingin tertawa, terbahak-bahak, menertawakan diri ini.

Jujur

Seringkali aku berandai-andai. Banyak hal. Padahal aku tau kalau berandai-andai itu tidak baik. Karena itu sama saja mengajak diri ini untuk menuju ke lubang kekecewaan. Shit! 

Jujur

Ingin kukatakan banyak sekali kata umpatan untuk orang-orang di hadapanku. Sesekali. Ingin sekali berteriak di depannya!