Rabu, 25 Desember 2019

Hal-hal yang tak kusuka

Setiap orang memiliki beberapa hal disukai juga hal yang tidak disukai. Setuju kan?

Nah aku mau kasih tau beberapa hal yang tidak aku suka. Penting untuk disampaikan agar kalian ga sembarangan bertingkah/berucap seenaknya di depanku.
Plis tolong dipahami... Haha
1. Kalian (yang tahu) menyebutkan usiaku di depan orang yang tadinya belum tahu.
2. Kalian bilang kalau aku "tambah kecil yah". Helloow guys, kalau udah tahu aku kelihatan kecil gaperlulah diucapkan. Ngerti kan?
3. Nyuruh-nyuruh aku, apalagi kalau kalian lebih muda dari aku. Aku sangat tidak terima. Ngerti kan?
4. Kalian yang tahu jaman aku 'polos' terus pihat aku agak sedikit 'berbenah diri' terus kalian bilang "widih sekarang mah beda yah Alfi". 
Nah kalian harusnya sadar diri bahwa setiap orang memiliki hak untuk melakukan perbaikan diri ke arah yang dianggapnya baik. Termasuk aku.
Emangnya kalian doang yang boleh? Hellooww... Emangnya bumi ini milik emak Lu? Sadar. Jadi mulai sekarang kalian DIAM.

Senin, 23 Desember 2019

Older or younger?

Which one do you love?
Older or younger?

Older.

Hidup penuh pilihan dan hanya ada sedikit kesempatan. Maybe.

Mencari pasangan tidaklah mudah, meskipun kupastikan sudah Allah sediakan untukku. Tapi tetap harus kucari, kuusahakan. Harus.

Pasalnya aku lebih menyukai pasangan yang lebih tua karena aku pikir dia akan lebih dewasa dariku, lebih sabar dan bisa membimbing. Walaupun, yang lebih mudah juga ada yang bisa seperti itu. Aku tau.

Tapi akhir-akhir ini ada satu hal yang sangat mengganggu pikiranku. Someone distroyed me. Ukh menyebalkan.

Tetangga yang dulu pernah belajar bersamaku itu memiliki perasaan yang lebih terhadapku. Ish...dassar bocah.

Kunjungan

Bismillaah...

Hari ini aku kunjungan ke rumah adik kesayanganku. For the second time.

Sayang banget pas aku ke sana adikku sedang tidak ada di rumah. Sedang mengikuti holiday class di Bandung. Jadi pas aku ke rumahnya hanya ada mamah dan abahnya. Btw adikku itu anak tunggal.

Aku nyampe rumah dia sekitar pukul 1 siang. Niat banget pokoke aku ke sana, udah direncanakan sejak lamaaa banget. Alhamdulillah kesampean.

Tujuan awal ke sana sih niatnya untuk silaturrahim dengan mamah & abahnya emang, untuk ucapin terimakasih karena berkat bantuan keluarga mereka (salah satunya) aku bisa lulus kuliah. Gitu. Alhamdulillah tersampaikan.

At least aku ga nyangka banget bisa selama tadi, bayangkan dari pukul 13.00-16.45 aku di sana ngobrol dengan mamah & abahnya, ganti-gantian sih yah... Rekor buatku bertamu lama banget, padahal adikku itu ga ada di sana.

Ngobrolin apaan sih?
Emang dasar mamahnya demeen banget ngobrol, jadi ya ngobrolin tentang 'anaknya' itu, alias adikku itu. Semuanya diceritakan, tentang masa kecilnya, prestasi, bahkan tentang masa depannya juga. Muantaappp dah... Aku sih seneng banget banget banget dengerin ceritanya. Karena ga semua orang berkesempatan untuk mendengarkan cerita tersebut. Exclusive lah...

Tapi aku khawatir ada sebagian dari yang aku ceritakan ada kisah yang tak sengaja diberi 'bumbu' gtu, aku gamau ada kisah karangan. Takut. Khawatir.

Tapi dari semua itu aku sangat bersyukur bisa ke sana. Tapi aku pengen ke sana lagi pas adikku ada. InsyaAllah nanti. Aamiin...

Masa Lalu
Adikku ini sejak kecil udah menarik. Seikapnya yang selalu ceria dan mandiri membuat seluruh keluarganya (termasuk paman, bibi, kakek, dan neneknya) sangat sayang. Sayang banget.
Aku sempat terkejut kalau adikku ini adalah cucu satu-satunya di keluarga itu. Karena paman fan bibinya belum dikaruniai anak meski sudah menikah sejak belasan tahun lalu.
Pantas saja dia pernah bilang gini, "Saya mah sendiri aja teh, gapunya sodara." Aku kira karena dia anak tunggal saja, ternyata benar-benar sendiri, gapunya sepupu atau apalah...
Kasian sih -__-

Adikku ini tinggal di sebuah perumahan, penuh dengan kesederhanaan. Tak tampak kemewahan sedikitpun. Ruangan di rumahnya sepertinya gini saja: dua ruang tidur, ruang tamu, kamar mandi, dapur, satu kelas untuk bimbel. Sudah...
Ada teras rumah juga ko.

Rasanya aku pengen deh jadi kakaknya. Wkwkw :)

Jumat, 20 Desember 2019

Ready or Not

Sadis & merana~

Ditonton bikin jengkel
Ga ditonton bikin penasaran-

Selasa, 17 Desember 2019

NIAT

Gatau kenapa niat baikku susah terwujud¿¿¿

PT Krakatau Posco

Yah, aku tahu banget awal mula kemunculan perusahaan tersebut.

Yang akan aku ceritakan bukan asbabunnuzul mengapa perusahaan tersebut bisa berdiri, tapi terkait 'kapan' mulai ada proyek pembangunan PT.KP (biasa para karyawan menyebutnya) itu.

Begini...
Aku warga asli Kota Cilegon, tak ada darah campuran manapun. Asli. Sudah tinggal di sana sejak dalam kandungan. Yaiyalah...

Sekitar tahun 2000 ke atas, kira2 tahun 2007-2008 Lah (aku masih SD) yah tuh mulai ngurug tancang (menimbun pinggiran pantai), karena emang dulunya sebagian wilayah PT.KP itu adalah pinggiran pantai.

Tanah untuk 'ngurugnya'  aku tau dari mana, dari hasil pengerukan perbukitan dekat tempat tinggalku.
Jadi kebayang kan betapa banyaknya truk truk pengangkut tanah dan batu melintasi jalan dekat rumah. Membuat daerah sekitarku berdebu... Dulunya asri loh, adem.

S2 atau ... ???

Jiwa mudaku masih menggebu-gebu, sifat idealisku masih membara... Masih semangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. InsyaAllah...

Halang-rintang akan terlewati jika kita mau berusaha, sekuat yg kita mampu...

Yaps, salah satu kendalaku untuk lanjut S2 adalah masalah biaya. Biaya dari kantong sendiri, belum cukup;D orangtua? Jelas tidak ada; Minta dibiayain sodara? Hmmm sudah saatnya aku tak begitu, harus mandiri.

Maka satu-satunya cara untuk bisa lanjut S2 adalah mencari bantuan pendidikan/beasiswa. Salah satu beasiswa yang aku incar adalah dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dengan jalur afirmasi bidikmisi. Ya Allah, semiga bisa...

Jika tidak dapat beasiswa, ya mau bagaimana lagi?

Akankah diantara para pembaca ada yang bersedia menjadi donatur pirbadiku? :)

JIKA TIDAK S2... ¿?

Aku sudah menyiapkan rencana ke-2 dan ke-3 jika tidak mendapatkan beasiswa S2 dalam waktu dekat ini.

Mau tau?

My 2nd plan is >>>
Aku pun sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk jika gagal mendapatkan beasiswa, yaitu mendaftarkan diri menjadi CPNS, sudah dalam proses sih... Jadi, mana yang lebih cepat diterima, itulah yang terbaik dari Allah. Aku yakin itu.

My 3rd plan is >>>
Aku sih inginnya menyempurnakan 'separuh agamaku', insyaAllah. Dengan siapa? Dengan calon imamku. Siapa? Aku pun belum tahu :D

Adakah diantara pembaca ini? Wallahu a'lam.

Senin, 16 Desember 2019

Undangan dengan 'Teman'

Aku sih menganggap dia sebagai 'Teman'.
Tapi entah dia menganggapku apa???

DIA temanku, kakak kelasku waktu SMA.
Entah sejak kapan bisa akrab dengannya, aneh rasanya.
Emang sih kita pernah satu kelas di tempat kursus bahasa Inggris, tapi rasanya aku tuh akrab dengan adiknya saja. Dengannya? Aku diam saja, gasuka menyapa. Mungkin pernah hanya tersenyum.
Ya menghormati kakak kelas. Udah gitu aja...

Hahaha

Singkat cerita, aku ngerasa akrab dengannya sejak aku lulus SMA. Lupa gimana alurnya...wkwkwk

Singkat cerita lagi...

Kemarin lusa, aku mengajaknya menjadi partner undanganku. Dia mau... Edaass.
Sebenarnya aku sangat terpaksa mengajak dia menemaniku, habisnya aku ajak teman-teman wanitaku ga ada yang bisa, sibuk, dan ada juga yang tak diundang. Katanya. Aku ajak tetanggaku, yg kebetulan teman dari yang punya hajat, ternyata ga diundang juga. Aku sudah membujuk padahal... Tetap ga mau.

Yaudah aku ajak dia.
Aku sebenarnya ga pernah menulis sepatah kata pun untuk minta dijemput. Cuma bilang gini, "Mau ga kalau aku ajak undangan?".
Udah gitu aja.
Untungnya dia pengertian sih, ngejemputku, tapi ampun dah TELAT BANGET.
Padahal aku minta gini, "Kita berangkat jam 4 sore ya!"
Dia nyampe depan rumah pukul 16.37 atau 16.47 gitutuh. Haduh aku dah hampir se-jam menunggu.

Ibuku berpesan. Pulang jangan malam-malam!
OK.

Di perjalanan...
Untuk mencapai tempat yang punya hajat, ternyata harus melewati jalan super sempit untuk dilalui mobil. Asli sempit banget, kalau aku tak salah perhitungan nih yah, jarak antara tembok/pagar pembatas rumah dengan body mobil temanku itu hanya +-10 cm. Harus pelan-pelan. Untung temanku itu sabar.
Gatau situasi emang, justru dia merasa tertantang untuk melewati jalan tersebut, skalian melatih skill driving-nya katanya. Dan bilang "SERU". Selama perjalanan melewati jalur sempit itu, sempat-sempatnya dia ngevideo, ya jelas ada ibu-ibu yang komentar. Haha. Rasain...

Ampun yah...
Dari situasi tersebut, aku ambil sebuah pelajaran: dia ternyata cukup sabar.


Jobseeker

Entah baru kusadari atau bagaimana...
Akhir-akhir ini aku gencar banget buka-buka website perusahaan, terutama perusahaan besar yang dekat dengan tempat tinggalku.
Maklum, aku tinggal di lingkungan industri. Perusahaan BESAR... Serius.
Makanya aku yang kebetulan freshgraduate ini rasanya memiliki hak untuk bisa merasakan 'bekerja' di industri tersebut.
Tapi apalah daya, aku seorang perempuan lulusan dari bidang pendidikan merasa kurang percaya diri bakal diterima di dunia industri. Title apa yang akan cocok dengan latar belakang pendidikanku ini? Aku benar-benar kurang mengerti dengan job description yang aku baca di loker di websitenya... Heummm

Tapi tenang saja, aku kan orang yang senang belajar, tekun, dan pekerja keras, tentu PASTI MAMPU menangani bidang apapun, asalkan dilatih terlebih dahulu.
Ya setidaknya diberi contoh sedikit juga gapapa. AKU PASTI BISA...

Yuhuuu...

Selasa, 10 Desember 2019

Seratus Tiga Puluh Juta Rupiah

Harga apa coba?

Yaps, harga sewa riasan pelaminan untuk acara  walimatul'ursy teman kecilku. Jiwa misqueenku bergetar...wkwk
Mahal banget.
Tapi emang bagus sih...

Gede dan terkesan mewah, BANGET

Kamis, 05 Desember 2019

Guru yang dirindukan

Aku  mendengar kalimat ini sudah lama sebenarnya. Namun, aku mendengar lagi langsung dari seorang dosen sekaligus ibu dari anak muridku...